IOSA memperkenalkan software-software illegal. Penggunaan perangkat lunak ini ditujukan untuk pemerintah. Penggunaan perangkat lunak ini sudah dicoba di beberapa daerah di Indonesia. untuk pemenang dari penggunaan perangkat lunak ini adalah Jembrana-Pekalongan. Di Jembrana penggunaan software ini digunakan untuk IT leadership. Di masa yang akan datang IOSA berharap semua SKPT, SKPD, sekolah-sekolah, kecamatan, kelurahan, dan kantor pemerintah lainnya harus menggunakan legal software. Harapannya juga dengan free open source.
Baru-baru ini telah digagas sebuah teknologi dari majalah, yaitu e-mail magazine. Di Indonesia diberi nama Media Indonesia (MI). Media Indonesia ini digagas dengan the digital magazine world without paper. Menurut Rio Waas sebagai askadiv artistic media Indonesia, media Indonesia memiliki banyak sekali kelebihan-kelebihan yang kita temukan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
· Dilengkapi dengan button-button interaktif
· Based content-nya banyak
· Bisa horizontal atau vertical screen, tergantung kebutuhan kita
· Bisa menonton video
· Bisa memberikan emosi bagi pembacanya
· Bisa menggunakan slide
· Menyediakan kuis-kuis (seperti pada majalah cetak)
E-mail magazine ini adalah gabungan dari video, media cetak, dan web. Kelebiihan dari e-mail magazine ini juga bisa mengakses lebih cepat dibandingkan dengan media cetak. Selain itu banyak orang mengakses dengan waktu bersamaan. Biasanya pada media cetak, daerah pulau Jawa lebih cepat pendistribusiannya, sedangkan daerah timur seperti pulai Bali dan Sulawesi, pendistribusiannya lebih lambat. Dengan adanya Media Indonesia ini, kita bisa mengakses majalah dengan waktu bersamaan dengan tempat yang berbeda.
Untuk memproduksi Media Indonesia, butuh 3 komponen yang sangat penting untuk media utama. 3 komponen tersebut adalah video, media cetak dan web. Untuk membuat setting awal dan produksi membutuhkan sumber daya manusia yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar